16 Desember 2007

PMS datang, “badai” mengguncang

Kata kunci:
Pre Menstrual Syndrome, Pre Menstrual Tension, Pre Menstrual Dysphoric Disorder

Kode ICD.10: N94.3 Premenstrual Tension Syndrome

Pre Menstrual Syndrome (pms)Pre Menstrual Syndrome, selanjutnya disingkat pms, bukan Penyakit Seksual Menular (kata pak fertob yang psikolog), mau tidak mau dihadapi oleh para pria saat berdekatan dengan wanita (tidak semua sih) yang mengalaminya, dengan berbagai bentuk “badai” (lagi-lagi meminjam istilah pak fertob, halo pak).

Bukankan para pria berdekatan dengan wanita dalam kesehariannya ?

Wanita dimaksud bisa istri, pacar, teman (teman apa aja), saudari, anak, ibu, murid, guru, mahasiswi, dosen, atasan, bawahan dan sebagainya sepanjang wanita tersebut dalam masa reproduksi.

Beberapa teman blogger mengeluhkan akses pms, atau setidaknya menyinggung masalah pms berkenaan dengan dirinya sendiri, teman dekat atau pasangannya.
Hehehe, mau ngelink yang nyebut-nyebut pms, nggak tega :D

Tim Riset University of Maryland Medical Center memberikan ilustrasi sebagai berikut:

Wanita dengan pms mengalami berbagai variasi gejala fisik dan psikis 2 hingga 14 hari sebelum siklus menstruasi. Gejala-gejala pms menghilang setelah datangnya menstruasi. Diperkirakan sekitar 75 % wanita mengalami pms (dengan berbagai tingkatan), dan 20-50% diantaranya ditengarai mengganggu aktifitas sehari-hari. Sekitar 3-5% yang mengalami episode “tidak berdaya” (referensi lain menyebutkan 10% mengalami gangguan berat edit).

Dr. Philip Owen (consultant obstetrician and gynaecologist) menyebutkan bahwa penetapan berat ringannya pms berubah-ubah tergantung pada terganggunya aktifitas sehari-hari. Bagi wanita yang sangat mengenali dirinya sendiri dan dapat mengelolanya, boleh jadi pms tidaklah terlalu mengganggu.
Tak jarang, para wanita mengenali pms dan akses yang merugikan diri sendiri serta orang sekitarnya, toh tidak mudah untuk mengendalikannya.

Bagi sebagian wanita, masa-masa menjelang pms ibarat penantian nan mengerikan

BADAI PMS ( gejala)
Berikut adalah rangkuman bermacam-macam perasaan yang menyertai pms (para pembaca boleh menambah sesuai pengalaman orang-orang dekat).

Tanda-tanda “badai” psikis:

  • Gelisah, cemas, takut sendirian, suasana hati serba tak nyaman,rasa lelah dan letih, cemberut, rasa mau marah, mudah marah, marah beneran.
  • Kepribadian seakan sirna, hilangnya rasa percaya diri (gak pede), kurang konsentrasi, mudah menangis terhadap hal-hal kecil (gembeng)
  • Depresi, perasaan tertekan, mudah tersinggung, kadang agresif, arrrrgggh (meledak-ledak)
  • Malas makan atau malah banyak makan
  • Rasa hanyut, melayang, tindakan tak terkontrol

Tanda-tanda “badai” fisik:

  • Payudara melunak (kadang sakit)
  • Perut mengembang, kembung
  • Badan terasa berat
  • Kaki dan sendi terasa lunglai
  • Sakit kepala, dapat juga migrain, dll.

Catatan:
Nyeri haid (Dysmenorrhea): tidak termasuk pms

PENYEBAB
Penyebab pasti BELUM diketahui, diduga berhubungan dengan fluktuasi kadar hormon estrogen dan progesteron setelah ovulasi (pelepasan sel telur dari indung telur). Beberapa kasus ternyata tidak menunjukkan perbedaan kadar hormon diatas antara wanita yang mengalami pms dengan yang tidak.
Teori lain menyebutkan adanya hubungan dengan berkurangnya kadar serotonin. Hal ini menjelaskan kaitan pms dengan tanda psikis.

Perlu diingat bahwa:
PMS tidak disebabkan oleh kelainan organ repruduksi dan tidak berhubungan dengannya.

PENGOBATAN
Jenis dan pilihan pengobatan bergantung kepada berat rungannya pengaruh yang ditimbulkan pms. ( lihat juga versi ICD di sini )
Pembagian pengobatan, meliputi:

Mengatur pola hidup (life style)

  • Tidak minum alkohol
  • Mengurangi kopi
  • Menghindari (tidak) merokok
  • Belajar mengenali pms dan mengendalikan perasaan, enjoyyyy
  • Beberapa referensi menganjurkan pengaturan pola makan, maksudnya gizi seimbang
  • Olah raga 3 kali seminggu, dengan aerobik sekitar 20-45 menit sebelum pms datang
  • Memenej stress, misalnya: meditasi, tai chi, jalan-jalan, berkebun, dll

Obat non-hormonal

  • Vitamin (roborantia)
  • Antidepresan (hanya jika diperlukan) *oleh University of Pennsylvania Medical Center dianggap sebagai pilihanpertama*
  • Analgetika (pereda nyeri) jika sakit kepala
  • Obat lain untuk mengurangi keluhan (simptomatik)

Obat hormonal

  • Golongan progesteron
  • Hormon kombinasi
  • Hormon sintetik (danazol)
  • Hormon estrogen

Konseling (kepada psikolog)
Hubungi pak fertob. Gratis, beliau gak mau amplop kecuali isinya. Hahaha

ANJURAN (tidak mudah namun layak dicoba).
Sebagian dirumuskan oleh: R. Schellenberg, Institute for Health Care and Science, Germany

  • Hilangkan kesedihan
  • Bergembiralah
  • Jangan cemas
  • Kendalikan amarah
  • Tidur saja, sementara kurangi aktifitas
  • Hindari makan berlebihan (balas dendam?), terutama makanan manis, coklat, makanan berlemak, dll
  • Dan masih banyak lagi

Catatan penulis:

  • Jenis dan dosis obat tidak ditulis mendetail karena berbagai pertimbangan
  • Mengingat bahwa pms berhubungan erat dengan masalah psikis dan berbagai aksesnya, maka pendekatan rohani patut sipertimbangkan sesuai keyakinan masing-masing.
  • Bagi wanita pengambil keputusan, sebaiknya menunda kebijakan disaat pms datang untuk menghindari keputusan yang emosional *maaf, sambil menangkupkan tangan*

Oke, masih banyak pembahasan seputar pms, tentang kategori, pembagian berdasarkan jenis keluhan dan lain-lain. Sementara penulis abaikan lantaran tidak terlalu penting.

A K H I R N Y A:
Tiga pertanyaan untuk para wanita:

  1. Jika pms datang, apakah pelukan dapat membantu ? Atau malah risih ?
  2. Apa yang diharapkan dari orang dekat jika pms datang?
  3. Apa yang paling tidak disukai dari orang sekitar (semua nampak salah) di saat pms?

Selamat berbagi, semoga bermanfaat

Daftar istilah:

  • Estrogen:
    hormon yang berperan pada pengaturan menstruasi, dan menghasilkan lingkungan yang sesuai bagi bakal janin.
  • Progesteron:
    hormon yang berfungsi untuk menerima dan mengembangkan sel telur yang sudah dibuahi.

Link Terkait:
Premenstrual syndrome
PMS PDR-Health
PMS treatment options

PMS or PMT

Artikel asli : di sini

cantik-cantik PANU-an

PANUYang ngomong bukan penulis. Hanya mengutip omongan orang lain !!!

Sepasang muda-mudi masuk ruang praktek sambil senyam-senyum.
Pikiran paling-paling mau konsultasi imunisasi TT (tetanus toxoid) pranikah. Teryata tidak.

Setelah mereka duduk, si gadis memulai dialog: (terjemah dari bahasa daerah)

Gadis: “pak, saya gatal sudah 2 minggu lebih, awalnya di leher, sekarang sudah menyebar”.
Penulis: “sudah minum obat apa saja ?”
Gadis: “macam-macam, padahal sudah tidak makan telor, ayam dan ikan. Tetap gatal, tambah banyak “.

Adegan selanjutnya, periksa.

Di bawah sinar terang benderang, tanpa diminta si gadis menyingkap penutup leher dan punggung.
Untuk penegasan saja sih, soalnya waktu omong-omongan sudah ditunjukkan olehnya dan terlihat samar-samar bercak pultih kemerahan di lehernya
Sambil meriksa, ngobrolpun berlanjut.

Penulis: “koq sampai tidak makan telor dll, kenapa ?”
Gadis: “gatal kan alergi. Sakitnya apa pak, alergi ya ?”
Penulis: “bukan, ini jamur. Kalau berkeringat tambah gatal dan merah kan ?”
Gadis: “iya, sudah lama sebenarnya. Tadinya sedikit, saya kira gatal biasa”.

Kembali ke tempat duduk, kami berhadapan. Selanjutnya penulis menunjukkan gambar salah satu jenis penyakit jamur sesuai “gatal” yang dialami si gadis. Sontak si pemuda pendamping menimpali:
“lho, ini kan panu”, sambil bersandar, meledek dengan nada canda:
cantik-cantik panu-an“, ujar si pemuda.
Merekapun saling pukul mesra.

PANU, atau di dunia medis disebut dengan bahasa aneh Pityriasis versicolor, merupakan infeksi jamur di permukaan kulit. Biasanya kumat-kumatan dan tak jarang tanpa keluhan (asimptomatis).
Penyakit ini disebabkan oleh Pityrosporum ovale.*jamur, aja lah*

up date ( koreksi oleh: Bu Lita )

FAKTOR PENCETUS
Udara panas dan lembab, kehamilan, pil KB, faktor genetik, pemakaian obat golongan steroid (antialergi anti-inflamasi, misalnya: prednison, deksametason, betametason, dan lain-lain)

Bukan karena JARANG MANDI semata lho, ada juga yang rajin mandi, rajin gosokan bahkan pakai antiseptik, handuk dan pakaian ganti tiap hari, toh tetap bisa terjangkit panu.
Tak jarang pula menghabiskan berbotol-botol obat oles anti jamur, eh masih nongol juga.
Di lain pihak, ada yang jaketnya bau, seminggu gak dicuci, jarang mandi, toh gak panu-an.
Mengapa ? Kembali ke faktor pencetus.

TANDA-TANDA
PANU kulit gelap Mudah koq, kasat mata. Biasanya gatal jika berkeringat. Bagi yang berkulit gelap, bercak warna putih, sedang bagi yang berkulit putih, bercaknya berwarna terang, kemerahan.

Kalau tambah banyak gimana dong?
Yah, paling-paling bergerombol membentuk kepulauan Indonesia.

PENGOBATAN
Obat Luar (topikal)
Krim Mikonazole nitrat 2% (misalnya: fungisol, interzol, ketomed, moladerm, mycoral, dll). Krim dioleskan pagi dan sore (sesudah mandi) dan diberikan jika bercak tidak luas. Jika luas seperti kepulauan Nusantara, dapat diberikan Mikonazole 2% dalam bentuk bedak, misalnya: daktarin, mycorine.
Lama pengobatan: sekitar 2-4 minggu *lama ya*

Catatan penulis:
Untuk bayi sebaiknya diberikan Mikonazole 2% dalam bentuk bedak, karena bentuk krim tak jarang menimbulkan rasa risih (lengket) sehingga bayi menjadi rewel.

Obat Minum (oral)
Ketokonasol tablet 200 mg (nama generik), diminum 1 tablet sehari, sesudah sarapan, selama 2 minggu (referensi lain menyebutkan 10 hari)
Obat minum dapat diberikan bersama obat luar.

PERMASALAHAN
Penyakit ini sering kambuh. Menimbulkan bekas berwarna putih pada kulit yang terkena jamur setelah pengobatan.

Kadang sulit dibedakan dengan alergi. Padahal jika jamur ini diberi obat anti alergi terlebih diberi anti-inflamasi (steroid), awalnya seolah membaik, tapi sebenarnya akan bertambah luas karena anti alergi anti-inflamasi tidak boleh diberikan (kontra indikasi) pada penyakit jamur.
Bagaimana jika infeksi jamur menimbulkan penyulit reaksi alergi ?
Inilah repotnya, dan pemberian obat kombinasi (anti-alergi dan anti-inflamasi bersama anti jamur) menuai kontroversi.
Menurut hemat penulis, prioritas pertama pengobatan jamur, setelahnya dilanjutkan dengan anti-alergi.

Permasalahan lain adalah anggapan bahwa setiap gatal diidentikkan dengan alergi dan celakanya diasumsikan dengan larangan berbagai makanan.
Realita di tempat layanan pengobatan, tak jarang kita mendengar larangan ini-itu karena keluhan gatal yang belum tentu alergi. Sedangkan alergi-pun belum tentu karena makanan.
Lebih jauh tentang alergi, sila tengok:
Artikel: alergi (1) dan alergi (2) oleh tukangkomentar.

A d v i s:

  • Keringkan handuk setelah dipakai dan ganti sesering mungkin (halo mahasiswa kos-kosan, gak digantung di kamar kan?) *sorry* :lol:
  • Mandi sudah jelas dong, mana ada yang gak mandi seharian. Apa ada?
  • Simpan atau gantung pakaian di tempat kering (jangan kelamaan ya, ntar bisa jamuren)

Bacaan:

  • PDT Ilmu Penyakit Kulit RSUD dr. Soetomo
  • Ilmu kesehatan Anak, jilid I, FKUI, cetakan 2005

Semoga bermanfaat.

Link terkait:
Pityriasis versicolor
(panu, rek)

Artikel asli: di sini


10 Desember 2007

Ketika Menstruasi Berkepanjangan

ada saatnya menstruasi tak lagi kompromi
Betapa gelisahnya ketika seorang wanita mengalami menstruasi tidak seperti biasanya. Bayangkan, ketika darah haid menetes (mengalir) melebihi bilangan minggu, bahkan lebih sebulan. Bagaimana kegundahannya ? Tanyakan rasanya …

Kata kunci:
Menometrorrhagia, menorrhagia, metrorrhagia, Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB).
Kode ICD.10 (International Statistical Classification of Diseases):
N92: Menstruasi berlebihan dalam jumlah banyak, berulang dan tidak teratur. Tidak termasuk: postmenopausal bleeding (N.95.0)
Varian: N.92.0-N.92.6 . Sila lihat kodenya di sini.

Seorang gadis SMU didampingi ibundanya, tertunduk malu ketika menceritakan bahwa menstruasinya berlangsung hampir 3 minggu. Tidak seperti biasa, yang rata-rata berlangsung sekitar 5-7 hari. Sebelumnya, si gadis mulai gelisah saat menstruasi tidak berhenti hingga menginjak minggu kedua. Curhat kepada teman sebaya tidak melegakan lantaran sama-sama tidak mengerti seluk beluk menstruasi. Seperti biasa, beragam anjuran diterima si gadis sebagai “usaha” menghentikan menstruasi yang kali ini tak mau kompromi.

Wanita muda kinyis-kinyis berusia sekitar 25 tahun mengeluh:
Menstruasi saya sudah 3 minggu lebih, hampir sebulan. Selama itu tidak berhubungan :( dengan suami, sampai-sampai tidak sholat :((. Kami belum punya anak. Apakah ada kelainan kandungan misalnya tumor ? Apakah kandungan turun ? Apakah bisa punya anak ?

Jawaban singkat:
1. Belum tentu (sebagian besar tidak), sebaiknya tetap periksa.
2. Tidak. Kandungan tidak turun. Turun kemana ?
3. Bisa, jika keduanya subur dan atas ijin Tuhan YME

Ibu muda menggendong bayi masuk ruang praktek, lalu berujar:
Saya mengalami menstruasi 19 hari, kadang sedikit kadang banyak. Sebelumnya tidak pernah mengalami seperti ini. Sudah ke spesialis kandungan dan periksa USG (ultrasonografi), bilang dokter kandungan tidak ada kelainan. Waktu saya tanya, katanya gangguan keseimbangan …*lupa*. Dan saat saya tanya lagi apakah ada hubungannya dengan spiral, dokter kandungan mengatakan mungkin iya mungkin tidak. Kalau setelah minum obat masih perdarahan, rencananya kuret. Yang benar yang mana?

Jawaban singkat:
Benar semua. Memang demikianlah urutannya.

Seorang ibu berusia sekitar 55 tahun panik ketika menstruasi berkepanjangan hampir 6 minggu (wuih, 1,5 bulan) :(( dan beliau mengatakan bahwa sebelumnya menstruasi tidak teratur, sedikit dan singkat.
Setelah pengobatan masih perdarahan, dilakukan kuret oleh dokter spesialis kandungan sampai 2 kali. Kuret pertama menunjukkan hasil pemeriksaan patologi anatomi (pemeriksan mikroskopis) tidak didapatkan tanda-tanda keganasan. Ketika masih perdarahan, dilanjutkan dengan kuret kedua.
Alhamdulillah, perdarahan berhenti.

Empat contoh kasus di atas menunjukkan bahwa menstruasi berkepanjangan bisa menimpa wanita mulai remaja (sudah menstruasi) hingga pre-menopause (menjelang berakhirnya masa menstruasi).
Sekitar 20% bisa dialami oleh wanita remaja dan wanita muda, sedangkan 40% pada wanita paruh baya (usia lebih 40 tahun) *by Alien*
Obesitas (terlalu gemuk), pekerjaan berat dan stress diduga ikut berperan terjadinya menometrorrhagia (menstruasi berkepanjangan)

Gambaran Umum.
Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB) adalah penyebab tersering terjadinya perdarahan rahim abnormal pada wanita di usia reproduksi. Diagnosa Dysfunctional Uterine Bleeding dapat ditegakkan bila tidak ditemukan kelainan organ.

PENGERTIAN

Dysfunctional uterine bleeding (DUP) atau perdarahan uterus disfungsional adalah perdarahan abnormal yang dapat terjadi di dalam siklus maupun di luar siklus menstruasi, karena gangguan fungsi mekanisme pengaturan hormon (otak-indung telur-rahim), tanpa kelainan organ.

SIKLUS NORMAL
Siklus menstruasi normal terjadi setiap 21-35 hari dan berlangsung sekitar 2-7 hari.
Pada saat menstruasi, jumlah darah yang hilang diperkirakan 35-150 ml, biasanya berjumlah banyak hingga hari kedua dan selanjutnya berkurang sampai menstruasi berakhir. *Nedra Dodds, MD, 2006*

BAGAIMANA TERJADINYA ?
Secara garis besar, kondisi di atas dapat terjadi pada siklus ovulasi (pengeluaran sel telur/ovum dari indung telur), tanpa ovulasi maupun keadaan lain, misalnya pada wanita premenopause (folikel persisten).
Sekitar 90% perdarahan uterus difungsional (perdarahan rahim) terjadi tanpa ovulasi (anovulation) dan 10% terjadi dalam siklus ovulasi.

Pada siklus ovulasi.
Perdarahan rahim yang bisa terjadi pada pertengahan menstruasi maupun bersamaan dengan waktu menstruasi. Perdarahan ini terjadi karena rendahnya kadar hormon estrogen, sementara hormon progesteron tetap terbentuk.

Pada siklus tanpa ovulasi (anovulation)
Perdarahan rahim yang sering terjadi pada masa pre-menopause dan masa reproduksi. Hal ini karena tidak terjadi ovulasi, sehingga kadar hormon estrogen berlebihan sedangkan hormon progesteron rendah. Akibatnya dinding rahim (endometrium) mengalami penebalan berlebihan (hiperplasi) tanpa diikuti penyangga (kaya pembuluh darah dan kelenjar) yang memadai. Nah, kondisi inilah penyebab terjadinya perdarahan rahim karena dinding rahim yang rapuh. Di lain pihak, perdarahan tidak terjadi bersamaan. Permukaan dinding rahim di satu bagian baru sembuh lantas diikuti perdarahan di permukaan lainnya. Jadilah perdarahan rahim berkepanjangan.

G E J A L A
Perdarahan rahim yang dapat terjadi tiap saat dalam siklus menstruasi. Jumlah perdarahan bisa sedikit-sedikit dan terus menerus atau banyak dan berulang.
Kejadian tersering pada menarche (atau menarke: masa awal seorang wanita mengalami menstruasi) atau masa pre-menopause.

FAKTOR PENYEBAB
Hingga saat ini penyebab pasti perdarahan rahim disfungsional (DUB) belum diketahui secara pasti. Beberapa kondisi yang dikaitkan dengan perdarahan rahim disfungsional, antara lain:

  • Kegemukan (obesitas)
  • Faktor kejiwaan
  • Alat kontrasepsi hormonal
  • Alat kontrasepsi dalam rahim (intra uterine devices)
  • Beberapa penyakit dihubungkan dengan perdarahan rahim (DUB), misalnya: trombositopenia (kekurangan trombosit atau faktor pembekuan darah), Kencing Manis (diabetus mellitus), dan lain-lain
  • Walaupun jarang, perdarahan rahim dapat terjadi karena: tumor organ reproduksi, kista ovarium (polycystic ovary disease), infeksi vagina, dan lain-lain.

D I A G N O S A
Untuk menegakkan diagnosa, langkah-langkahnya dalah sebagi berikut:

Wawancara atau anamnesa (sudah dibahas, masih ingat kan?).
Wawancara harus cermat nih. Pertanyaan yang perlu diajukan: kapan usia mulai menstruasi (menarche), siklus setelah mengalami menstruasi, jumlah dan lamanya menstruasi, dan … maaf, sambil menilai status emosinya. oleh karena itu, bagi wanita yang mengalaminya dianjurkan untuk menceritakan apa adanya. Wis to, jangan malu-malu.

Pemeriksaan (masih ingat juga kan, jenis-jenis pemeriksaan?) *kayak ujian aja* :)

  • Pemeriksaan umum. Ditujukan untuk mengetahui berbagai kemungkinan penyebab terjadinya perdarahan rahim.
  • Pemeriksaan organ reproduksi (ginekologis)

Pada pemeriksaan khusus ini, ditujukan untuk:

  • Menyingkirkan kemungkinan kelainan organ sebagai penyebab perdarahan abnormal, misalnya: perlukaan, polip leher rahim, infeksi, abortus, tumor, dan lain-lain.
  • Menegakkan diagnosa dengan kuret (gadis TIDAK lho) :lol:

P E N G O B A T A N
Setelah menegakkan diagnosa (diagnosis?, mohon koreksi) dan setelah menyingkirkan berbagai kemungkinan kelainan organ, teryata tidak ditemukan penyakit lainnya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan prinsip-prinsip pengobatan sebagai berikut:

  1. Menghentikan perdarahan.
  2. Mengatur menstruasi agar kembali normal
  3. Transfusi jika kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 8 gr%.

Menghentikan perdarahan.
Langkah-langkah upaya menghentikan perdarahan adalah sebagai berikut:

Kuret (curettage).
Hanya untuk wanita yang sudah menikah. Tidak bagi gadis dan tidak bagi wanita menikah tapi “belum sempat dicicipi”. *halah, mesum* (begini lho, misalnya sudah dijadwalkan menikah, ndilalah sebelum menikah koq ya datang menstruasi dan berkepanjangan. Apa ya rela dikerok pakai sendok istimewa eh kuret ding)

O b a t (medikamentosa)
1. Golongan estrogen.
Pada umumnya dipakai estrogen alamiah, misalnya: estradiol valerat (nama generik) yang relatif menguntungkan karena tidak membebani kinerja liver dan tidak menimbulkan gangguan pembekuan darah. Jenis lain, misalnya: etinil estradiol, tapi obat ini dapat menimbulkan gangguan fungsi liver.

Dosis dan cara pemberian:

  • Estrogen konyugasi (estradiol valerat): 2,5 mg diminum selama 7-10 hari.
  • Benzoas estradiol: 20 mg disuntikkan intramuskuler. (melalui bokong)
  • Jika perdarahannya banyak, dianjurkan nginap di RS (opname), dan diberikan Estrogen konyugasi (estradiol valerat): 25 mg secara intravenus (suntikan lewat selang infus) perlahan-lahan (10-15 menit), dapat diulang tiap 3-4 jam. Tidak boleh lebih 4 kali sehari.

2. Obat Kombinasi
Obat golongan ini diberikan secara bertahap bila perdarahannya banyak, yakni 4×1 tablet selama 7-10 hari, kemudian dilanjutkan dengan dosis 1×1 tablet selama 3 hingga 6 siklus. *wuih, lamanya*

3. Golongan progesteron
Obat untuk jenis ini, antara lain:

  • Medroksi progesteron asetat (MPA): 10-20 mg per hari, diminum selama 7-10 hari.
  • Norethisteron: 3×1 tablet, diminum selama 7-10 hari.

Mengatur menstruasi agar kembali normal
Setelah perdarahan berhenti, langkah selanjutnya adalah pengobatan untuk mengatur siklus menstruasi, misalnya dengan pemberian:
Golongan progesteron: 2×1 tablet diminum selama 10 hari. Minum obat dimulai pada hari ke 14-15 menstruasi.

Transfusi jika kadar hemoglobin kurang dari 8 gr%.
Yang ini, mau tidak mau nginap di Rumah Sakit atau klinik. Oya, hampir ketinggalan, sekedar diketahui, sekantong darah (250 cc) diperkirakan dapat menaikkan kadar hemoglobin (Hb) 0,75 gr%. Ini berarti, jika kadar Hb ingin dinaikkan menjadi 10 gr% maka kira-kira perlu sekitar 4 kantong darah.

PRAKIRAAN HASIL PENGOBATAN (Prognosis)
Hasil pengobatan bergantung kepada proses perjalanan penyakit (patofisiologi)

  • Penegakan diagnosa yang tepat dan regulasi hormonal secara dini dapat memberikan angka kesembuhan hingga 90 %.
  • Pada wanita muda, yang sebagian besar terjadi dalam siklus anovulasi, dapat diobati dengan hasil baik, or sukses.

Istilah seputar perdarahan abnormal
Beberapa istilah penting terkait Perdarahan abnormal rahim, antara lain:

  • Menorrhagi: perdarahan rahim lebih 7 hari atau jumlah perdarahan yang berlebihan (lebih dari 80 ml per hari)
  • Metrorrhagia: perdarahan rahim (biasanya dalam jumlah normal) yang terjadi dengan interval waktu tidak teratur atau lebih panjang.
  • Menometrorrhagia: perdarahan rahim yang berlebihan dalam jumlah dan lamanya perdarahan, dapat terjadi dalam periode menstruasi maupun di antara periode menstruasi.
  • Intermenstrual bleeding (spotting): perdarahan rahim yang bervariasi dalam hal jumlahnya (biasanya sedikit) pada periode menstruasi.
  • Polymenorrhea: menstruasi yang terjadi dengan interval kurang dari 21 hari.
  • Olygomenorrhea: menstruasi yang terjadi dengan interval antara 35 hari hingga 6 bulan.
  • Estrogen: hormon reproduksi wanita, yang selama siklus menstruasi menghasilkan lingkungan yang sesuai untuk fertilisasi, implantasi dan pemberian zat makanan pada permulaan embrio.
  • Progesteron: hormon yang berfungsi mempersiapkan rahim untuk menerima dan mengembangkan sel telur.

PERMASALAHAN
Mengingat perdarahan rahim bagi wanita muslim berkaitan erat dengan masalah peribadatan, khususnya dalam hal fiqih (hukum), maka perlu keterlibatan berbagai pihak terutama kalangan medis dan ahli fiqih untuk membahasnya.
Perlu diingat bahwa pembahasan fiqih akan memunculkan khilafiyah (perbedaan pendapat), terkait soal waktu suci. Maksudnya, “waktu” (kapan sih?) seorang wanita dengan perdarahan rahim sudah dianggap wajib melaksanakan ibadah kendati yang bersangkutan masih mengalami perdarahan.
Sengaja penulis mengangkat masalah ini agar kita dapat saling memahami jika terjadi perbedaan soal masa suci (waktu mandi wajib). Bukankah hal ini adakalanya ditanyakan pasien ? Monggo dibahas.
Bagaimana soal berhubungan intim ? Silahkan dibahas juga ya …

Kepada segenap pembaca wanita (pria juga), silahkan berbagi pengalaman dan pengetahuan. Monggo tanya jawab sendiri.
Kepada mbak Mina, dr Lakshmi Nawasasi yang ahli bedah, drg Evy SpBM, mbak Dwi Susanti, mbak Graz, mbak Mei dan semua para blogger wanita dari kalangan kesehatan atau pemerhati kesehatan yang belum tersebut namanya, dimohon berbagi.
Pria boleh juga lho, bebas aja koq.
Penulis akan menyaksikan jalannya talkshow online diskusi sebagai peserta saja.

Selamat berbagi, semoga bermanfaat.

Bacaan:

  • Pedoman Diagnosis dan Terapi Lab Ilmu Kebidanan dan Kandungan, RSUD dr. Soetomo, Surabaya
  • Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB), Nedra Dodds. MD, Emory Adventist Hospital, 2006

Catatan penting:

  • Penulisan obat, dosis dan cara pemberian, dimaksudkan sebagai sharing informasi dan sedikit tambahan pengetahuan. Bukan untuk mengobati diri sendiri.
  • Jika mengalami masalah semacam ini (moga tidak), dianjurkan konsultasi dan memeriksakan diri kepada dokter setempat atau dokter ahli kandungan (jika ada).

» back to top

Artikel asli sudah pernah ditulis di sini


lagi: Vertigo, bumi serasa berputar

Tiba-tiba !!!

Bumi serasa berputar
Lantai seolah tak dapat dipijak
Kepala bagai bergoyang
Benda-benda berterbangan
Mual tak dapat ditahan
Keringat dingin bercucuran
Lemas, lunglai, tiada daya
Derita tak tertahankan
Ada apa gerangan ?

Seperti itulah kira-kira gambaran umum yang dirasakan seseorang penderita vertigo. Keren tuh namanya ! Emang iya, rangkaian kalimat di atas adalah sekumpulan gejala yang dinamakan VERTIGO.

Meski banyak artikel atau milis membahas vertigo, penulis tak kuasa menahan hasrat untuk menulisnya lagi. Lagi ? Iyalah, lantaran sebelumnya sudah menulisnya dalam bahasa yang medis banget. Anggap saja sebagai versi kedua. Hehehe, kayak film bersambung.
Karenanya, setelah mempertimbangkan jumlah kasus dalam praktek sehari-hari dan keinginan mempermudah pemahanan, maka penulis memutuskan menulis ulang dalam bahasa sederhana, dengan harapan lebih mudah dimengerti, tidak terkesan eksklusif.
Tentu ada juga sedikit istilah medis yang sengaja penulis sosialisasikan untuk pembaca. Sedikit saja koq, itupun sudah sering didengar.

Bagi yang pernah mengalami, boleh dong berbagi. Eh maaf, semua boleh berbagi pengalaman koq, pengalaman apa aja berkenaan dengan vertigo. Mungkin pengalaman pribadi, orang-orang dekat, teman, tetangga atau pengalaman dari baca-baca buku.
Ups, jika pertama mengalaminya, dijamin kaget deh.
Mari kita simak beberapa contoh keluhan penderita vertigo, khususnya di praktek sehari-hari. Penulis menghimpunnya berdasarkan penuturan penderita.

  • Seorang istri guru tiba-tiba merasa berputar, kemudian jatuh dan muntah ketika sedang enak-enaknya memilih buah di supermarket. Sejak itu berulang kali ke RS, periksa CT Scan, periksa macam-macam, tidak ditemukan kelainan apapun. Semuanya normal. Tapi vertigo tetap krasan, jutaan rupiah sudah melayang. Akhirnya jarang kambuh.
  • Pria paruh baya pemilik beberapa toko besar di kecamatan kami, tak kuasa bangun dan takut membuka mata karena setiap membuka mata, benda sekelilingnya berputar, disertai mual dan muntah. Badan lemas, keluar keringat dingin.
    Sebelumnya, bapak tersebut berjam-jam mencari-cari surat penting sambil jongkok di laci. Surat belum sempat ketemu, keburu mengalami vertigo yang membuatnya lunglai.
  • Wanita muda terhuyung-huyung masuk ke kamar periksa dengan mata terpejam dipapah keluarganya. Begitu ditidurkan di tempat tidur periksa wanita tersebut sontak muntah-muntah, keringat dingin, lunglai.
    Setiap berusaha menoleh dan membuka mata, wanita tersebut mengeluh berputar, lalu muntah lagi.
  • Dini hari menjelang subuh, seorang satpam digotong teman-temannya ke UGD Rawat Inap. Salah seorang pengantar mengatakan bahwa Satpam tersebut tiba-tiba muntah tiada henti hingga pingsan. Ketika penulis memeriksa, ternyata sadar, tidak pingsan, karena bulu matanya masih bergerak-gerak. Setelah sebelumnya meminta kepada pak satpam yang lunglai agar tetap menutup mata dan tidak menoleh saat nanti menjawab pertanyaan, maka penulispun menanyakan keluhannya sebelum pak satpam ambruk. Berikut penuturannya sambil terbata-bata:
    ” Inggih pak, tadi enak-enak nonton tivi, tiba-tiba sekeliling saya berputar, kepala terasa melayang-layang dan waktu mau berdiri, lantai ikut bergoyang, terus muntah-muntah. Sekarang lemas sekali “.
    Pemeriksaan fisik menunjukkan semuanya normal, hanya kondisinya yang lemah sehingga kami infus sambil tetap berpesan bahwa untuk sementara tidak usah membuka mata dan tidak menggerakkan kepala.Tak lama kemudian rombongan keluarga datang. Salah seorang diantaranya adalah seorang wanita hamil yang ternyata istrinya. Melihat suami tercinta terbaring lemah dan mata tertutup, sang istri menubruk dengan cucuran air mata. Kaget mendengar suara istrinya, pak satpam tadi membuka mata dan menoleh. Maka adegan huek-huekpun berulang hingga belasan kali.

Empat contoh di atas setidaknya menggambarkan sedikit diantara beragamnya keluhan vertigo. Adakah pembaca atau kerabat atau teman yang mengalami gambaran mirip di atas?

B a t a s a n :
Vertigo adalah penyakit dengan gangguan keseimbangan yang ditandai dengan: perasaan berputar, dunia serasa gergoyang, benda sekeliling berputar (vertigo obyektif), dirinya sendiri merasa puyeng (vertigo subyektif), rasa mau jatuh bahkan adakalanya jatuh beneran, disertai dengan mual, muntah, telinga berdenging, keringat dingin, dan badan terasa lemas.

Adakalanya merasa lebih baik jika berbaring, tapi ada juga vertigo terus berlanjut meski tidak bergerak sama sekali, kadang merasa enak bila tutup mata dan vertigo berulang saat mata dibuka.
Vertigo dapat pula terjadi ketika berganti posisi, misalnya dari berbaring lalu duduk, dari duduk lalu berdiri dan sebaliknya. Terkadang hanya menoleh sedikit saja vertigo muncul lagi.

Berbagai penyebab gangguan keseimbangan

Penyebab gangguan keseimbangan (yang mengakibatkan vertigo) sangat beragam. Agar mudah diingat, penulis mengutip salah satu referensi yang mengelompokkannya menjadi 6 kelompok, yakni:

1. Gangguan telinga:
Sekitar 50% kasus vertigo berkaitan dengan penyakit-penyakit atau gangguan telinga bagian dalam.

2. Kecemasan:
Disebutkan bahwa sekitar 15 % vertigo disebabkan faktor kecemasan, panik dan berbagai macam phobia, termasuk beban pekerjaan.

3. Gangguan otak:
Sekitar 5 % diperkirakan berhubungan dengan kelainan di otak, misalnya: stroke, migrain, penyempitan pembuluh darah otak (multiple sclerosis), penyakit Parkinson dan tumor.

4. Kondisi tubuh:
Diperkirakan 5 % vertigo berhubungan dengan kondisi tubuh, misalnya: tekanan darah rendah (hipotensi), hipertensi, penyakit infeksi, kekurangan gula darah (hipoglikemia), gangguan jantung. Obat-obat tertentu yang memiliki efek samping terhadap keseimbangan (ototoksik), dapat juga mengakibatkan vertigo.

5. Faktor lain:
Vertigo dapat disebabkan berbagai faktor selain faktor-faktor di atas, misalnya: pengaruh alkohol, marijuana dan sejenisnya. Berada dalam ruangan tertutup yang terlalu panas, bisa juga menyebabkan vertigo.

6. Tidak diketahui:
Disamping faktor-faktor di atas, vertigo tidak diketahui sebabnya, artinya tidak ditemukan kelainan apapun.

PEMERIKSAAN
Mengingat vertigo adalah akibat dari adanya gangguan keseimbangan yang melibatkan banyak faktor, maka perlu pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan tekanan darah, dan lain-lain.
Tak kalah penting adalah mencari faktor pencetus timbulnya vertigo.
Bila perlu dilakukan pemeriksaan telinga atau test pendengaran, laboratorium bahkan rekam otak (elektro ensefalografi), pemeriksaan aliran darah ke otak (angiografi) maupun CT-scan.
Pemeriksaan dengan CT-scan seringkali dapat membantu menegakkan diagnosa jika vertigo diduga berhubungan dengan gangguan di otak.
Setidaknya pemeriksaan CT scan mempunyai 2 keuntungan, jika ditemukan kelainan di otak, dapat dilakukan pengobatan dini untuk mengatasinya, sedangkan jika tidak ada kelainan dapat membuat lega penderita bahwa otaknya tidak bermasalah.
Tentu tidak semua vertigo lantas diperiksa CT-scan.

PENGOBATAN

Pada dasarnya, pengobatan tergantung kepada penyebabnya.
Dapat juga diberikan pengobatan untuk meredakan gejala vertigo (asimptomatis).
Jika penyebabnya infeksi telinga bagian dalam, maka diberikan antibiotika yang sesuai.
Kadang penderita vertigo perlu opname jika berhubungan dengan penyakit serius, namun dapat juga penderita terpaksa opname karena kondisi lemah akibat muntah yang hebat.
Obat-obat yang lazim diberikan untuk meredakan vertigo antara lain:

  • Dimenhidrinat 50 mg (antimo, dramamine, dramasine)
  • Prometazin 25 mg (avopreg)
  • Sinarizin 25 mg (perifas, vertizine )
  • Betahistin 8 mg (merislon, mertigo)

Obat lain:

  • Obat anti cemas (penenang)
  • Obat golongan skopolamin
  • Dan lain-lain

Adakalanya obat-obat di atas diberikan secara kombinasi.

DATA DAN FAKTA
Di praktek sehari-hari, rata-rata dalam seminggu didapatkan penderita vertigo dengan beragam keluhan vertigo.
Bekas benturan kepala di masa lalu (misalnya jatuh) kendati tidak ada kelainan di otak, adakalanya menyebabkan keluhan vertigo.
Sejak dibangunnyanya Rawat Inap di kecamatan kami, sebanyak 26 penderita vertigo opname di Rawat Inap pada tahun 2005. Sebagian diantaranya dilakukan rujukan konsul ke praktek spesialis syaraf dan pada pemeriksaan rekam otak ataupun CT scan tidak ditemukan kelainan otak.

Catatan:
Kebijakan rujukan di Rawat Inap kecamatan kami:
Rujukan konsul, adalah rujukan ke praktek spesialis (bukan poliklinik RS) sesuai spesifikasi penyakitnya. Penderita diantar ambulance, didampingi petugas dan keluarga, setelah mendapatkan advis dan resep lalu kembali ke rawat inap. Obatnya kami yang belikan via order langganan untuk menghemat biaya sekitar 30-40 %.

Rujukan perawatan, adalah rujukan perawatan lanjutan ke RS untuk penganan khusus spesialistik kasus-kasus tertentu.

Rujukan langsung, adalah rujukan kasus yang memerlukan penanganan cepat dan spesialistik setelah dilakukan stabilisasi sesaat setelah penderita datang ke UGD, misalnya cedera kepala berat, patah tulang dan lain-lain.

Apakah selama ini ada penderita vertigo yang serius ?
ADA.
Penulis pernah menemukan seorang wanita paruh baya dengan vertigo disertai gangguan kesadaran, setelah dirujuk ternyata ditemukan tumor otak. Karena ketika itu di kota kami belum ada spesialis bedah syaraf, penderita dianjurkan ke Surabaya.
Ketidak mampuan ekonomi menyebabkan penderita tidak sanggup ke Surabaya, hingga yang bersangutan meninggal dunia. Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun.

PESAN bagi pelaku kesehatan di layanan tingkat pertama:
Ketika seseorang datang dengan keluhan kepala, maka anamnesa (wawancara) jenis keluhan kepala mutlak diperlukan.
Yang perlu ditanyakan apakah rasa berat, nyeri kepala, tegang otot leher, rasa hanyut, rasa berputar atau bergoyang saat ganti posisi atau saat buka mata.
Hal ini penting karena sangat menentukan dalam diagnosa dan pemilihan jenis obat. Tatkala penderita mengeluh pusing lalu langsung diberi analgesik, maka tak usah heran bila penderita tidak berkurang keluhannya. Selain itu tentu mencari penyebab primernya, apakah gangguan organik gigi, mata, telinga, hidung dan lainnya.
Harap diingat bahwa setiap penderita mempunyai bahasa sendiri dalam menyampaikan keluhannya, dan seringkali maknanya berbeda dengan bahasa si dokter. Karenanya diperlukan sikap bijak dan sabar untuk mengurai keluhan penderita, sehingga apa yang diharapkannya sesuai dengan keputusan dokter dalam menegakkan diagnosa dan pemberian obatnya.
Di tempat kami, keluhan pusing bisa berarti melayang-layang, bisa sakit kepala, bisa rasa gelap saat ganti posisi dari duduk ke berdiri. Lha, tiap orang berbeda cara mendiskripsikan keluhannya kan.
Gak ngajari lho friends

P E S A N untuk umum
Bagi penderita vertigo yang jelas-jelas tidak ada kaitannya dengan kelainan organik atau penyakit lain, sebaiknya membekali diri dengan obat vertigo, baik di rumah maupun ketika bepergian.
Selain itu, perlu melakukan latihan-latihan sesuai anjuran dokter masing-masing.

Semoga bermanfaat

Link terkait:

Definition of Vertigo

Dizziness and motion Sickness

Vestibular balance disorders

Artikel asli sudah pernah ditulis: di sini

03 Desember 2007

Keputihan: ih risih

versi posting

Tulisan ini adalah ulangan versi flash dalam bentuk posting. Artikel seputar keputihan cukup banyak bertebaran di mana-mana termasuk di dunia maya. Namun demikian penulis merasa perlu mengangkat lagi kasus ini dari sisi yang tidak terlalu menakutkan sekaligus tidak menyepelekan. Judul di atas merupakan salah satu ungkapan penderita yang mengeluh keputihan dengan èmbèl-èmbèl berbagai ungkapan.

Bagi kebanyakan kaum hawa, keputihan bagai momok yang sangat menakutkan.
Ketika mengalaminya, mereka (para wanita) menjadi resah, risih, merasa bersalah, nggak pede dan perasaan gundah lainnya , tapi ada juga sih yang cuek. So diam-diam mereka mencari info, bisa dari majalah, tabloid, iklan, teman, tetangga, forum tanya jawab dunia maya dll.
Mengapa tidak periksa or konsultasi ke dokter? Wah, banyak alasannya. Bilangnya malu.., atau..atau biaya dokter mahal..ssst yang ini banyak benarnya lho..hehehe. Anehnya, adakalanya tidak mau ke dokter karena takut biaya mahal, di sisi lain rela keliling kemana-mana walaupun pada akhirnya banyak keluar biaya. Mereka mengatakan, namanya juga usaha.
Kalau boleh berprasangka nih… wanita maunya bagaikan Madonna, singset, oke punya deh. Maunya itunya tuh… rapet and kering seperti yang ditawarkan iklan. Lho ini maunya wanita apa maunya pria sih.
Mau vagina kering ? Emangnya kripik..renyah dong :D

Apa itu Keputihan ?…Apa bisa menyebabkan mandul, apa bisa menyebabkan kanker, apa bisa punya anak, apakah suami bisa puaas, puaasss….. apakah…apakah…?
Itulah pertanyaan yang mungkin mengganjal di hati para wanita yang mengalaminya, baik yang sudah berkeluarga maupun yang belum.

DEFINISI

Keputihan, atau dalam istilah medisnya disebut Fluor albus (fluor=cairan kental, albus=putih) atau Leukorhoea, secara umum adalah:
keluarnya cairan kental dari vagina yang bisa saja terasa gatal, rasa panas atau perih, kadang berbau, atau malah tidak merasa apa-apa.
Kondisi ini terjadi karena tergangggunya keseimbangan flora normal dalam vagina, dengan berbagai penyebab.

GEJALA KEPUTIHAN

Lazimnya pembahasan penyakit diawali dengan gambaran umum, definisi, perjalanan penyakit (patofisiologi), penyebab, gejala dan seterusnya.
Kali ini penulis tidak mengikuti kelaziman di atas supaya pokok bahasan lebih mudah dimengerti.

Gejala keputihan dibagi 2 kelompok, yakni: gejala Keputihan yang bukan penyakit (non patologis), dan gejala keputihan yang disebabkan penyakit (patologis)

Gejala keputihan bukan karena penyakit:

  • Cairan dari vagina berwarna bening
  • Tidak berwarna, Tidak berbau, Tidak gatal
  • Jumlah cairan bisa sedikit, bisa cukup banyak

Gejala keputihan karena penyakit:

  • Cairan dari vagina keruh dan kental
  • Warna kekuningan, keabu-abuan, atau kehijauan
  • Berbau busuk, anyir, amis, terasa gatal
  • Jumlah cairan banyak

Inga, inga keputihan tidak menyebabkan Kanker lho.
Keputihan yang disebabkan penyakit dan dibiarkan tidak diobati sampai lama, adakalanya menyebabkan kemandulan karena penyebaran infeksi.
Sedangkan keputihan yang bukan karena penyakit, tidak menyebabkan kemandulan.

Apapun gejalanya, bila kita mengalaminya, kewaspadaan dini dengan cara bertanya kepada dokter, adalah tindakan yang bijaksana.

PENYEBAB KEPUTIHAN

Seperti halnya gejala keputihan, penyebab terjadinya Keputihan dapat disebabkan kondisi non patologis (bukan penyakit), dan kondisi patologis (karena penyakit)

Penyebab Non Patologis (bukan penyakit):

  • Saat menjelang Menstruasi, atau setelah Menstruasi
  • Rangsangan Seksual, saat wanita hamil
  • Stress, baik fisik maupun psikologis

Penyebab Patologis (karena penyakit):

  • Infeksi Jamur (kebanyakan jamur Candida albicans )
  • Infeksi bakteri (kuman E. coli, Sthaphilococcos )
  • Infeksi Parasit jenis Protozoa (umumnya Trichomonas vaginalis )
  • Penyebab lain bisa karena infeksi Gonorhoe (GO / Kencing nanah ), dan lain-lain, banyak deh. Bisa pula karena sakit yang lama, kurang gizi, anemia, dan faktor hyegiene (kebersihan).

Hal lain yang juga dapat menyebabkan keputihan antara lain:
pemakaian tampon vagina, celana dalam terlalu ketat, alat kontrasepsi, rambut yang tak sengaja masuk ke vagina, pemakaian antibiotika yang terlalu lama dan lain-lain.

Kanker leher rahim juga dapat menyebabkan keputihan, tetapi bukan berarti keputihan menyebabkan kanker. Jangan dibalik ya :)
Perlu diingat lagi, bertanya kepada ahlinya adalah tindakan yang bijaksana.

PENGOBATAN

Pengobatan keputihan sudah barang tentu bergantung kepada penyebabnya.
Untuk keputihan ringan, cukup dengan membersihkan dengan antiseptik vagina sesuai anjuran dokter anda.
Sedangkan keputihan akibat infeksi, mutlak diperlukan anti infeksi. Pemilihan anti infeksi disesuaikan dengan jenis mikro-organismenya.
Jika penyebabnya jamur, maka diberikan pengobatan anti jamur, jika karena bakteri diberikan antibiotik (sesuai jenis kuman), jika penyebabnya protozoa (Trichomonas vaginalis) diberikan obat anti parasit dan seterusnya.
Perlu diingat, pemilihan obat-obat di atas seyogyanya berdasarkan jenis mikro-organisme penyebab keputihan. Caranya dengan memeriksa cairan vagina untuk mengetahui jenis mikro-organisme. Biayanya murah koq, sekitar 20 ribu doang. Murah kan, murah kan.
Sedangkan pemeriksaan lebih spesifik dan akurat untuk keputihan karena kuman adalah test kepekaan kuman. Nah, dengan test kepekaan ini dapat ditentukan jenis antibiotikanya.

Contoh:
Test kepekaan antibiotika terhadap penyebab keputihan menunjukkan hasil sebagai berikut:

  • Eritromisin: 22 mm
  • Doksisiklin: 22 mm
  • Tiamfenikol: 20 mm
  • Siprofloksasin: 18 mm
  • Metronidazol: 18 mm

Berdasarkan hasil test kepekaan tersebut maka obat pilihan yang diberikan adalah Eritromisin atau Doksisikllin.

Jadi tidak lantas hantam kromo, misalnya semua penderita keputihan disikat pakai cyprofloxacin. Itu mah seperti nembak burung emprit pakai senapan otomatis, tret tret tet tet tet dor dor dor jelegur. Hah, koq kayak Rambo ya. Bayangkan, burung empritnya bisa diberangus, tetapi dahan, rating dan dedaunan di tempat si burung emprit hinggap tersebut juga rontok berguguran. Koq kasih contoh seekstrim gitu sih? Iya dong, namanya juga perumpamaan. Artinya kita harus paham bahwa memberikan obat itu perlu dipertimbangkan manfaat dan mudharatnya. Selain itu si dokter juga menjaga pasiennya agar tidak resisten di kemudian hari, tidak semata-mata mak nyus agar nampak ampuh dan sakti mandraguna. Supaya laris ? Ya kali, eh enggak ding :D

Gimana dengan air rebusan daun sirih ?
Waduh, yang ini penulis tidak tahu apakah sudah ada penelitian yang akurat apa belum. Banyak tuh buku-buku tanaman obat dan tabloit wanita yang menyebutkan seperti itu. Kembali ke … penyebab !!!

Ada juga pasien yang ke praktek sudah diobati dengan beragam ramuan daun dan lain-lain, hasilnya beberapa minggu tetap keputihan. Setelah diperiksa cairan vagina ternyata penyebabnya kuman E. coli (kuman yang biasanya nongkrong di usus). Nah obatnya bukan rebusan kan.

Ketika Keputihan, apa tindakan Anda ?

  • Berupaya mencari pengobatan yang tepat dan benar
  • Hindari memakai pakaian ketat dan jaga kebersihan
  • Untuk sementara menghindari hubungan badan dan ajak pasangan anda menjalani pemeriksaan bersama
  • Tidak mengobati diri sendiri karena kesalahan obat dapat memperberat infeksi
  • Pemakaian obat antibiotika, hanya atas anjuran dokter.
  • Hindari gonta ganti pasangan

PENCEGAHAN

Bagaimana mencegah Keputihan ?
Di atas sudah disinggung, silahkan simak lagi yang berikut ini:

  • Jaga Kebersihan Vagina (bersihkan dengan air bersih, sedangkan pemakaian cairan antiseptik hanya atas saran dokter)
  • Hindari celana dalam ketat apalagi yang berbahan nylon, sebaiknya pakai bahan katun dan jangan lupa ganti setiap hari (hihihi apa ada yang ganti seminggu dua kali ya) :D
  • Membasuh atau membilas vagina dari depan ke belakang
  • Menghindari duduk di toilet umum (kecuali terpaksa, setelahnya bilas dengan air bersih ….sampai bersih sih sih)
  • Ganti pembalut (di kala menstruasi) tepat waktu, dll.

Guyonan

Omong-omong soal cara cebok.
Di berbagai kesempatan presentasi reproduksi untuk kalangan wanita adakalnya penulis menyelipkan guyonan tebak-tebakan sebagi berikut:

Ibu-ibu, saudari-saudari, mbak-mbak, adik-adik, coba pilih jawaban yang benar.
Cara cebok yang benar (khususnya) bagi wanita adalah:

A. Dari belakang ke depan
B. Dari depan ke belakang
C. Tidak cebok

Hehehe, tentu jawabannya B, dari depan ke belakang, kan sudah ada di atas, cara mencegah keputihan.
Emangnya kalo dari belakang ke depan kenapa sih ?
Jika maksa cebok dari belakang ke depan, sama aja memindahkan sisa-sisa kotoran dari dubur ke vagina dong, ya nggak, ya nggak.
Kalau kebetulan ada mikro-organisme yang yangkut di vagina, ada kemungkinan terjadi infeksi. Tul nggak ?
Ssssst, ada yang milih C nggak ya :D

Tebak-tebakan di atas bisa anda coba di kantor. Kalau pas para wanita ngumpul, coba deh kasih tebak-tebakan cara cebok.
Trus yang gak mau jawab godain aja milih C (ngga cebok), berani nggak ?
Eit, kalau ada yang sewot jangan bilang-bilang bahwa tebak-tebakan tersebut dari penulis ya :D

PESAN UNTUK LELAKI

Jika suatu saat pasangan kita anda mengalami keputihan, jangan lantas curiga atau menunjukkan muka masam ya.
Bantu pasangan untuk mengatasi masalah tersebut, bukan malah menambah kepanikan. Bisa saja keputihan yang dialami pasangan disebabkan non patologis, misalnya karena kecemasan.
Kecemasan itupun banyak faktor pencetusnya.
Contoh: sedang buanyak pekerjaan, lembur ngitung neraca keuangan atau jangan-jangan uang belanja kurang :D dan lain-lain.

Intinya, jangan terlalu risau tapi jangan pula memandang sepele.
Langkah terbaik adalah menghubungi dokter masing-masing. *halah promosi*

Up date:

Oya, setelah ada komen dari pak Guru, penulis merasa perlu menambahkan hal berikut:

Keputihan yang disebabkan bukan penyakit, misalnya karena alat kontrasepsi atau sebab lainnya, bebas untuk disambangi dan bagi wanita juga bebas untuk minta disambangi.
Ngerti maksudnya ngga ya? Ya deh, tu de poin aja, boleh berhubungan intim, nggak pengaruh koq.
Lha supaya para wanita ngga risih, gampang, kasih aja tissue atau pembalut tipis untuk menanggulangi keputihan. Yang penting bekas tissue pengganjal dibuang di tempat aman ya.

Versi cetak, silahkan download file PDF, ukuran: 83 Kb, klik di sini

Semoga bermanfaat

Link terkait:

wikipedia

Artikel asli di sini

Hamil Anggur, apaan sih?

Tulisan ini respon dari tanya jawab bu Laras saat posting Hamil di luar kandungan

Kendati dalam istilah medis tidak dikenal Hamil Anggur, ada baiknya kita bahas sekilas untuk tambahan sedikit pengetahuan. Nama penyakit tersebut sebenarnya adalah Mola Hidatidosa. Nama-nama lain lihat “kata kunci”.
Mengapa disebut Hamil Anggur ? Yah, itu kan kebiasaan manusia (indonesia?), mungkin mengaitkannya dengan bentuknya yang mirip anggur.

Kata kunci:
Mola hidatidosa, gestational trophoblastic disease, gestational trophoblastic tumors, hydatidiform mole, invasive mole, chorioadenoma destruens, choriocarcinoma, gestational trophoblastic neoplasia.

ilustrasi: Mari kita bayangkan segerombol buah anggur. Ambil satu persatu hingga habis, atau biarkan rontok dengan sendirinya. Apa yang terjadi ? Tidak ada. Tidak terjadi apapun selain habisnya buah anggur dan sisa tangkai serta dedaunan.

Penulis hanya ingin menekankan bahwa Hamil Anggur atau Mola Hidatidosa tidak seperti gambaran ilustrasi di atas. Jika ada cairan mirip anggur yang terlepas atau keluar dari rahim, maka akan ada resiko terjadinya perdarahan.

Apaan sih Hamil Anggur itu, apa seperti rahasia-rahasia sinetron di TV ?
Bagaimana bisa terjadi ? Apa penyebabnya ? Bagaimana mengobatinya ? Ganas apa tidak? Apa saja resikonya ?
Itulah mungkin pertanyaan yang ingin dilontarkan para pembaca tercinta.
Tenang, sabar, simpan dulu pertanyaan tersebut, nanti kita bahas pelan-pelan.

Sekilas pembahasan

Definisi:
Hamil anggur atau Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi sebagai akibat kegagalan pembentukan “bakal janin”, sehingga terbentuk jaringan permukaan membran (vili) mirip gerombolan buah anggur.

Tumor jinak mirip anggur tersebut asalnya dari trofoblas, yakni sel bagian tepi ovum atau sel telur, yang telah dibuahi, yang nantinya melekat di dinding rahim dan menjadi plasenta (tembuni) serta membran yang memberi makan hasil pembuahan.

Bagaimana terjadinya ?
Hamil anggur atau Mola hidatidosa dapat terjadi karena:

  • Tidak adanya buah kehamilan (agenesis) atau adanya perubahan (degenerasi) sistem aliran darah terhadap buah kehamilan, pada usia kehamilan minggu ke 3 sampai minggu ke 4.
  • Aliran (sirkulasi) darah yang terus berlangsung tanpa bakal janin, akibatnya terjadi peningkatan produksi cairan sel trofoblas (bagian tepi sel telur yang telah dibuahi) .
  • Kelainan substansi kromosom (kromatin) seks.

Ingat ya, yang di atas ini adalah perjalanan penyakit (dalam bahasa medis disebut patofisiologi)

P e n y e b a b
Penyebab pasti belum diketahui, tetapi diduga pencetusnya antara lain kekurangan gizi dan gangguan peredaran darah rahim (dr.Etisa Adi Murbawani)

G e j a l a
Layaknya orang hamil, tanda awal persis kehamilan biasa, misalnya terlambat haid, keluhan mual, muntah. Hanya saja keluhan tersebut lebih hebat. Jika diperiksa tes kehamilan, hasilnya positif juga.
Tapi bukan berarti kalo muntah-muntah hebat sampai lemes lantas tergopoh-gopoh takut bahwa itu hamil Anggur. Masih ada tanda lain dan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosa.

Selain gejala umum di atas, tanda-tanda lain diantaranya:

  • Tidak ada tanda-tanda gerakan janin
  • Rahim nampak lebih besar dari umur kehamilan, misalnya terlambat 2 bulan, rahim nampak seperti hamil 4 bulan
  • Keluar gelembung cairan mirip buah anggur bersamaan dengan perdarahan

Pemeriksaan penunjang
Pada pemeriksaan radiologis atau rontgen, tidak terlihat gambaran tulang janin. Yang nampak justru gambaran mirip sarang lebah (honeycomb) atau gambaran mirip badai salju (snow storm)
Demikian pula pada pemeriksaan USG (ultrasonografi), ditemukan gambaran mirip badai salju, tidak adanya gambaran yang menunjukkan denyut jantung janin.
Pemeriksaan lain adalah dengan patologi anatomi, yakni pemeriksaan mikroskopis gelembung cairan mirip anggur.
Pemeriksaan penting lainnya, pengukuran kadar hormon korionik gonadotropin (HCG), yakni hormon untuk mengidentifikasi kehamilan. Pada Hamil Anggur kadar hormon ini (HCG) meningkat lebih tinggi dari kadar kehamilan normal.

Pengobatan
Pada dasarnya mola (hamil anggur) adalah tumor jinak, namun dapat berkembang menjadi ganas, kemungkinan menjadi ganas sekitar 20%.

Prinsip penatalaksanaan adalah:

  • Pengeluaran mola (evakuasi). Pada wanita subur dan masih menginginkan anak, dapat dilakukan kuret atau kuret hisap. Kuret ulangan dilakukan sekitar seminggu setelah kuret pertama, untuk memastikan bahwa rahim benar-benar sudah bersih. Sedangkan bagi wanita usia lanjut atau yang sudah tidak menginginkan tambahan anak, dilakukan pengangkatan rahim (histerektomi)
  • Follow up, yakni pengawasan lanjutan untuk monitor dan evaluasi pasca evakuasi. Langkah pengawasan dilakukan secara klinis, laboratorium dan radiologis. Pengawasan lanjutan dengan pemeriksaan kadar HCG. Pemeriksaan ini dilakukan 1 minggu sekali sampai kadar HCG menjadi negatif. Setelah itu masih diperiksa sampai tiga minggu berturut-turut kadar HCG tetap negatif.
    Selanjutnya masih diperiksa setidaknya sebulan sekali selama 6 bulan.
    Jika ternyata pemeriksaan HCG tidak sesuai harapan, atau dengan kata lain kadarnya tetap atau malah naik, perlu diberikan obat kemoterapi.
    Cara pengawasan lain dengan pemeriksaan radiologis, dilakukan 6 bulan sekali.

Kapan boleh hamil lagi ?
Pada dasarnya penderita mola dianjurkan tidak hamil sampai pengawasan lengkap selesai dilakukan. (Sydney Gynaecological Oncology Group)
Bagi wanita yang belum punya anak, dianjurkan memakai alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan selama 1 tahun, dan bagi yang sudah punya anak dianjurkan tidak hamil selama 2 tahun.

Angka kejadian
Berdasarkan referensi, angka kejadian mola ( hamil anggur) bervariasi.
Wanita asia umumnya memiliki kecenderungan lebih tinggi, yakni 1 dari 80-120 kehamilan, sedangkan wanita eropa 1 dari 1500-2000 kehamilan.

So, langkah bijak adalah kontrol teratur selama hamil. Bukan saja karena mola, namun untuk memastikan kehamilan tetap tumbuh normal, dan dapat diketahui secara dini bila menunjukkan adanya kelainan.
Semoga bermanfaat.

Download edisi baca (bergambar), file PDF 156 Kb, sila klik di sini
Edisi eBook standalone: file zip 272 Kb, download di sini

Bacaan:

  • PDT Lab Ilmu kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUD dr. Soetomo
  • Sydney Cancer Center, dll

Link terkait:
BBC: Babies share womb with tumour

Oncolink
Mayo clinic

Artikel asli di sini


02 Desember 2007

Sakit kencing nanah, diantar istri

Yang saya maksud di sini adalah penyakit GO atau Gonore atau Kencing Nanah.
Sudah tahu kan ? Itu tuh, penyakit terkenal yang saya istilahkan sebagai padanan cucakrowo ngiler (berliur).
Mengapa penyakit yang boleh dikata sudah sangat dikenal ini saya angkat kembali, tak lain karena ada sisi menarik terkait si cucakrowo ngiler.

Biasanya, penderita cucakrowo berliur datang sendirian malam hari, atau minta masuk belakangan. Sekilas tak nampak sakit, segar bugar dari luar. jika ditanya sesama penderita biasanya mengatakan sakit pilek atau penyakit lain.
Demikian pula saat sudah di dalam, pemilik cucakrowo berliur minta bicara dengan saya, saat ditanya istri (kami praktek bareng) ngga mau ngomong. Ada juga sih yang ngomong langsung di depan kami berdua, tapi jarang.

Ternyata ada juga yang tidak biasa, tidak umum.
Beberapa kali seorang suami sakit Kencing Nanah diantar istri tercinta untuk berobat penyakit tua tersebut. Kasus datang berdua begini sudah tidak milih-milih lagi. Maksudnya mereka menceritakannya kepada kami berdua.
Ekspresi sang istri macam-macam dong. Ada yang tetap bertutur lemah lembut sambil senyum (kecut), menceritakan penyakit suaminya.
Lainnya, bergitu masuk langsung nyas nyis nyus, sambil menumpahkan rasa kesal, marah. Rasakan !!!
Uniknya, pada kasus suami diantar istri ini tidak satupun si suami menceritakan penyakitnya. selalu istri yang bercerita.
Barulah ketika di kamar periksa si suami cerita sambil berbisik.

Di daerah kami, ada salah kaprah dalam menamakan penyakit kencing nanah. Mereka mengatakan Sifilis, padahal Gonore, ingat sekali lagi Gonore. Rupanya sudah kompak diantara sesama penikmat PSK.
Ada juga yang datang tidak sekali, mereka tahu Gonore, bukan Sifilis karena sudah diberi tahu, pakai PDA *promosi* (Sebelum punya PDA, pakai gambar laminating)

Kembali pada kasus suami gonore diantar istri.
Mereka pada umumnya terbuka perihal hubungan intim. Adakalanya istri mengetahui sebelum berhubungan intim dengan suami yang sakit GO, lalu berobat, mungkin di rumah sudah perang duluan sebelum berobat.
Adapula istri tak tahu, menjadi curiga dan akhirnya tahu ketika istri merasa tertular karena ada keluhan nyeri kencing dan keputihan.
Kasus demikian dua-duanya harus diobati supaya tidak terjadi fenomena “ping-pong”. Istilah apalagi ?
Fenomena ping-pong maksudnya terjadinya penularan imbal balik suami istri.
Contohnya begini:
Misalnya seorang suami hari Sabtu malam Minggu pamit rapat, lalu me-rapat-lah suami kepelukan PSK, dan seterusnya *sensor*. Minggu pagi suami pura-pura cerita urusan “rapat-rapatan” sambil bawa oleh-oleh. Malamnya berhubungan intim dengan istrinya,
Jika suami sudah tertular waktu “rapat” dengan PSK, ( Sabtu malam Minggu) berarti sudah kemasukan kuman Neisseria gonorrhoeae. Nah ketika esok malamnya (Minggu malam Senin) mereka berhubungan intim, maka suami sudah menyumbangkan kuman tersebut kepada istrinya.
Bila beberapa hari kemudian suami menderita kencing nanah lalu berobat, maka suami akan sembuh, tapi istri masih menyimpan kuman tersebut. Jika suami yang sudah sembuh lalu berhubungan intim lagi dengan istri yang notabene menyimpan kuman GO, maka suami ketularan lagi, beberapa hari kemudian nyeri kencing lagi, keluar nanah lagi.
Bila tidak diobati dua-duanya (suami-istri) kejadian tersebut berulang dan berulang.
Inilah yang disebut “fenomena ping-pong”. Jelas ? *hih panjang banget prolognya*
Belum gamblang ya, oke kita kupas dikit demi dikit.

GONORE ( KENCING NANAH )

Ringkasan:
(maaf untuk menghindari kesan vulgar, gambar tidah disertakan, yang bergambar ada di edisi cetak, di bagian akhir tulisan)

Definisi:
Gonore atau Kencing Nanah adalah salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang berlangsung dalam tempo singkat (akut). Penyakit ini disebabkan oleh kuman Neisseria gonorrhoeae, yakni kuman berbentuk mirip kopi (diplococcus).

Penularan:
Gonore ditularkan melalui hubungan seksual, termasuk lewat anal (dubur) dan oral (mulut).
Jadi bila seorang pria mengatakan kepada pasangannya bahwa ketularan saat kencing di toilet tempat umum atau melalui handuk temannya, bohong tuh.
Alasan tersering para penderita datang ke PSK sehingga terjangkit Gonore, katanya sih karena diajak teman-nya. Hampir selalu begitu, betul tidaknya belum ada penelitian.

GEJALA dan TANDA

Gonore pada Pria.
Seorang pria dapat tertular melalui hubungan (seksual) dengan wanita penderita gonore (coitus suspektus). Masa tunas berlangsung antara 2-10 hari dengan rata-rata 3 hari.

Gejala uretritis (gonore):

  • Nyeri waktu kencing, terutama saat awal kencing.
  • Permukaan saluran kencing bawah (orifisium uretra) membengkak (oedema) dan kemerahan (eritematus).
  • Keluar cairan (sekret) nanah (purulen) dari saluran kencing.

Penulis pernah menemukan (di praktek) penderita termuda 16 tahun dengan nanah yang menetes-netes, kuning kehijauan dan berjalan seperti orang disunat. Adapun penderita tertua usia sekitar 60 tahun (hebat ya).

Komplikasi atau penyulit pada gonore pria, antara lain:

  • Infeksi kelenjar cowperi (cowperitis), kelenjar di bawah saluran kencing pangkal penis.
  • Infeksi prostat (prostatitis), kelenjar di bagian paling ujung saluran kencing berbatasan dengan kandung kemih.
  • Infeksi kelenjar epidedimis (epididimitis), dan lain-lain.

Gonore pada Wanita.
Pada umumnya penderita gonore wanita tidak menimbulkan gejala, disebut asimtomatis. Paling sering mengenai leher rahim (serviks), dengan gejala keputihan. Jika mengenai saluran kencing, maka dapat terjadi keluhan nyeri kencing (disuri) ringan, dan dapat juga mengenai kandung kemih, ditandai dengan sering kencing (jawa: anyang-anyangen), nyeri perut bagian bawah dan adakalanya nampak darah bersamaan dengan kencing (hematuri)

Komplikasi atau penyulit pada gonore wanita, antara lain:

  • Infeksi kelenjar Bartolin (bartolinitis), kelenjar di seputar bibir kemaluan. Rasanya amat nyeri, so si penderita jadi sulit jalan. Terjadi pembengkakan di bibir luar vagina (labium mayus), bisa bernanah, timbul abses dan jika sampai pecah, duhhh, bisa menimbulkan krowok (ulkus)
  • Infeksi jaringan pelvis ( Pelvic Inflamatory Diseases), radang rahim, indung telur dan sekitarnya.
    Ditandai dengan rasa nyeri saat menstruasi, saat berhubungan intim, dan umumnya menampakkan gejala ringan, sehingga kurang begitu diperhatikan.

Gonore di luar genital (ekstra genital)

  • Gonore rongga mulut (oropharyngeal gonore), sebagai akibat oral seks. tandanya mirip radang tenggorokan.
  • Gonore rektum (proktitis gonore), yakni infeksi gonore di rongga rektum (bagian dalam anus), sebagai akibat hubungan intim lewat anus. (ceritakan rasanya dong)
  • Gonore mata (gonoblenore), diderita bayi baru lahir karena si ibu menderita gonore. Penularannya saat persalinan. Beberapa hari setelah melahirkan, mata si bayi membengkak, saat dibuka keluarlah nanah. Hiyyyy kasian.
    Dapat juga terjadi pada dewasa jika penderita ngucek-ngucek mata sehabis megang organ kelaminnya yang sedang terinfeksi gonore. (huek, jorok ah).

Pemeriksaan Laboratorium

Merupakan salah satu pemeriksaan penunjang di dunia medis. Jenis pemeriksaan didasarkan atas indikasi. (nggak semua diperiksa dong)

Bahan pemeriksaan kasus gonore diambil dari:
Pria: nanah dari saluran kencing bawah (uretra) atau diplotot (pijat) batang pinesnya (eh maksudnya penis) untuk mengeluarkan cairan atau nanah.
Dapat pula dengan memeriksa urin (sedimen urine) atau cairan yang dikeluarkan dengan pijat prostat (siapa yang mijet, hayo)

Wanita: dari muara saluran kencing bawah (uretra). Ssst, tahu tempatnya belum ?
Dapat juga diambil cairan dari muara kelenjar Bartolin, leher rahim atau rektum.

Mata: dari cairan nanah mata.

Singkat cerita, semua bahan tersebut dioleskan pada gelas kaca lalu dilakukan pengecatan dengan pewarnaan Gram (cara atau metode pewarnaan), diintip melalui mikroskop dengan pembesaran 100 kali.
Nah, bila ditemukan kuman berbentuk seperti biji kopi (diplococcus) Gram negatif, di dalam ataupun di luar sel darah putih, maka hasil pemeriksaan POSITIF.

Metode pengecatan Gram:
(sekalian aja, siapa tahu dibaca bagian laborat atau ahli kimia untuk dikoreksi)
Langkah-langkah singkat, sebagai berikut:
Setelah bahan siap, fiksasi dengan pengeringan (api), lalu dilakukan pewarnaan dengan:
Pewarnaan Gram pertama, yaitu:

  • Karbol gentian violet (30 detik), lalu bilas dengan air.
  • Lugol selama 30 detik, bilas lagi.
  • Aseton alkohol selama 2-3 detik, lalu bilas dengan air.

Berikutnya pewarnaan Gram kedua, dengan;
Larutan safranin selama 30 detik, bilas lalu keringkan. Siap diperiksa.
Gram positif bila warnanya ungu dan negatif bila hasil pemeriksaan berwarna merah.

Biaya Pemeriksaan di Rawat Inap Palaran: Rp 22.000,- (dua puluh dua ribu rupiah).
Mahal ngga ya. Soale swakelola sih.
Di Kota lain berapa ? Serius lho ini, bukan mancing-mancing.

Halo laborat dan ahli kimia, tolong dibetulin bila salah.

Cara lain adalah dengan pembiakan kuman (biaya mahal) menggunakan media selektif.

DIAGNOSA

Wawancara (anamnesa)
Rangkaian “pengobatan” diawali dengan wawancara atau dalam bahasa medis disebut anamnesa. (diingat-ingat ya, anamnesa)
Pada umumnya, penderita gonore nggak usah digali sudah ngomong sendiri penyakitnya. Namun perlu juga ditanya hubungan intim sebelumnya.
Bila sudah berkeluarga, pertanyaan ini penting untuk mengetahui apakah sudah terjadi penularan pada pasangan atau tidak.
Bila ada dugaan gonore rongga mulut (oropharyngeal gonore) perlu juga nanya “ngoral” … hehehe ngerti tho. Ho-oh.
Demikian pula jika dugaan proktitis gonore (gonore rektum), perlu ditanya aktifitas “nganal’.

Pemeriksaan (fisik diagnostik)
Oke kita kenalan dengan rangkaian “pemeriksaan” medis yuk.

Inspeksi (melihat)
Pada kasus ini kebanyakan sudah dapat mendiagnosa dengan melihat (inspeksi), tentunya setelah wawancara (anamnesa).
So, yang dilihat adalah ada tidaknya bercak cairan nanah di celana dalam tepat di tempat cucakrowo. Biasanya ada bercak disitu. Atau melihat tanda peradangan di ujung kemaluan, ada tidaknya cairan nanah, bila perlu disuruh mijat si cucakrowo.
Lha terus gimana jika wanita ?
Agak sulit memang, namun bisa dilihat atau mencocokkan keluhan dengan tanda peradangan pada kemaluan. Jika masih meragukan, ya periksa laboratorium.

Palpasi (memegang)
Untuk kasus gonore tidak begitu banyak diperlukan kecuali bila ada penyulit atau dugaan komplikasi.
Siapa mau megang-megang cucakrowo berliuran nanah, hayo.

Perkusi (menepuk)
Gak perlu dilakukan. Ini hanya perkenalan lho, mengenalkan rangkaian pemeriksaan medis. Nggak mungkin kan, nepuk-nepuk cucakrowo.

Auskultasi (mendengarkan dengan stetoskop)
Blas tidak perlu. Emangnya untuk apa nempelkan stetoskop di kepala cucakrowo berliur nanah? Nggak mungkin kan.

Nah, sudah tahu kan rangkaian pemeriksaan medis yang disebut diagnosa fisik ?
Untuk mendiagnosa penyakit, tidak semua pemeriksaan dilakukan. Misalnya penyakit kulit bongso Cutaneus larva migrans, cukup dengan melihat (inspeksi).
Kalo meriksa keluhan sesak nafas, perlu mendengarkan dengan stetoskop (auskultasi).
Artinya, pemeriksaan bisa hanya salah satu dari di atas, salah dua, atau semua perlu dilakukan.
Dah paham kan, pahammmm.

PENGOBATAN

Ini dia yang ditunggu-tunggu.
Biasanya para penderita sudah minum obat duluan, obatnya macem-macem, dari mulut ke mulut antar penikmat PSK.
Jarang sih yang langsung ke dokter, ini di tempat penulis lho, entah di tempat lain.
Mereka (penderita gonore) pergi ke dokter jika dengan obat yang diminum tidak kunjung sembuh.
Adakalanya seperti yang penulis ceritakan diatas, berobat saat ketahuan istri.

Dulu di Indonesia, umumnya sudah bisa disembuhkan dengan:
Penisilin prokain dikombinasi probenecid injeksi, atau ampisilin injeksi dikombinasi probenecid atau tiamfenikol 3,5 gram diminum (per-oral) dosis tunggal (artinya sekali minum saja)
Jika ada komplikasi, selain obat di atas masih ditambah dengan obat minum selama 7 hari.

Sedangkan untuk kuman kebal (resisten) terhadap penisilin, diberi obat lain, contohnya:
injeksi Kanamisin.

Dalam perkembangannya, pengobatan saat ini menggunakan golongan quinolon atau turunannya misalkan ciprofloxacin, contohnya : enggak usah ah, nanti dikira promosi obat. Pengobatan lain dengan menggunakan golongan Doksisiklin.
Ada pula golongan sefalosporin misalnya ceftriaxone.
Maaf ya, semua obat ditulis dengan nama generik bukan nama paten (nama dagang).
Oh ya sekalian aja, yang disebut nama paten bukan berarti obatnya hebat, bukan. Maksud nama paten adalah nama dagang.

Contoh:
Andai penulis memiliki pabrik obat, lalu ingin memasarkan obat golongan amoksisilin dalam bentuk kaplet 500 mg, penulis misalnya (atas pertimbangan market) membuatnya dengan merk cakmokisilin atau misalnya cakmokimox.
Nah, nama generik obat tersebut amoksisilin sedangkan cakmokisilin atau cakmokimox adalah nama paten. Oke ?

Lanjuttttt.

Perlu diketahui, bahwa dibeberapa daerah kuman penyebab gonore sudah resisten atau kebal atau gak mempan lagi dengan obat-obat di atas.

Sebuah jurnal Indian J Med Res 123, May 2006 ( Sunil Sethi, Dharmendra Sharma, S.D. Mehta, Bhupinder Singh, Manu Smriti, Bhushan Kumar & Meera Sharma: Departments of Medical Microbiology, STD Polyclinic,Department of Dermatology & Venerology Postgraduate Institute of Medical Education & Research, Chandigarh, India) menyebutkan bahwa pemakaian ciprofloxacin pada kasus gonore mengalami resistensi 77,8 %. (35 dari 45 kasus)
Sedangkan pemakaian penisilin mengalami resistensi 47 %, tetrasiklin 51 % dan ceftriaxone 0 %.
Wah, bisa makin mahal nih pengobatan Kencing Nanah.

Canadian Medical Association or its licensors, melaporkan bahwa dari tahun ke tahun resistensi terhadap ciprofloxacin makin meningkat berdasarkan penelitian sejak 1991 hingga 2001. (lihat edisi cetak)

East of England Regional Epidemiology Unit melaporkan bahwa resistensi terhadap ciprofloxacin pada tahun 2001 sebesar 11,19 % dan tahun 2005 menunjukkan resistensi 28,12 %.

Bagaimana di Indonesia ?
Mungkin lebih parah. Betapa tidak, dokter sendiri begitu senangnya memberikan ciprofloxacin kepada pasiennya untuk beragam penyakit. Booming ciprofloxacin seolah bukan ancaman. Hal ini diperparah dengan perilaku pemberian Antibiotika yang membabi buta. Paramedis samimawon dan masyarakat juga tidak berbeda.

Lalu, bagaimana nanti pengobatan Gonore bila terjadi resistensi (gak mempan) ?

Semoga bermanfaat.

edisi cetak PDF bergambar (197 Kb) klik di sini

Topik terkait:


Gonococcal Infections
San Diego ( Fluoroquinolone-Resistant )

Artikel asli di sini


Hamil di luar kandungan

Waktu posting Membuat eBook Kesehatan (1), ada komentar pak Tajib seperti ini:

saya ndaftar pak, bikinkan ebook tentang hamil di luar nukah, eh salah diluar kandungan/rahim

Bagi para dokter, interaksi semacam ini suatu keuntungan, setidaknya menjadi lebih tahu informasi-informasi apa saja yang diperlukan. Selanjutnya sedapat mungkin menyampaikan informasi tersebut dalam berbagai bentuk melalui berbagai media.
Interaksi melalui Blog, menurut saya memiliki keuntungan tersendiri, lantaran diskusi dapat berkembang menjadi dialog dalam bentuk tulisan.
Keuntungan lain dapat saling koreksi, misalnya saya salah semua pembaca dari kalangan apapun wajib boleh membetulkannya.
Jangan segan ngoreksi lho.

KEHAMILAN DI LUAR KANDUNGAN
istilah lain: Kehamilan ektopik, ectopic pregnancy

ilustrasi:
Nyetir sepeda motor, umumnya si pengendara megang stang dan duduk di sadelnya. Mengendarai sepeda motor sambil duduk di stang dianggap tidak lazim, kecuali akrobatik. Dengan cara tidak lazim tersebut pengemudi motor beresiko tergelincir.
Namun demikian, bila segera diketahui dapat diselamatkan dari kecelakaan.

Kehamilan di luar kandunganHamil di luar kandungan, kira-kira seperti itulah gambarannya. Kehamilan saya gambarkan sebagai pengendara sedangkan kandungan saya gambarkan sebagai sadel (tempat duduk).
Jadi, yang dimaksud hamil di luar kandungan jangan dibayangkan hamil di lambung lho, tidak seperti itu, masih di wilayah kandungan koq, hanya kadang ada yang kluyuran di luar wilayah kandungan tetapi tidak jauh-jauh amat.

DEFINISI
Kehamilan di luar kandungan adalah kehamilan dimana sel telur (ovum) yang sudah dibuahi (oleh spermatozoon) tidak berada (implantasi) di rongga rahim (endometrium).

Lha terus lari kemana hasil pembuahan tersebut, tersesat kemana ?
Mari kita simak tempat-tempat nya.

Berdasarkan tempatnya, kehamilan di luar kandungan terdiri dari:

  • Kehamilan Tuba (berkisar 95-98%). Kahamilan di tuba adalah tempat paling favorit terjadinya kehamilan di luar kandungan. Bisa dibayangkan bagaimana resikonya, si jabang tumbuh dan berkembang di saluran penghubung antara rongga rahim dengan indung telur (ovarium) yang hanya sebesar pangkal lidi atau kira-kira mirip karet pèntil . Hiy,tentu mudah pecah, perdarahan di dalam tanpa diketahui. Perdarahan tersebab pecahnya pembuluh nadi (arteri) kecil bukan netes, tapi mancur.
  • Kehamilan pada leher rahim (servikalis) dan tanduk rahim (kornual). Masih di bagian rahim tetapi tidak di dalam rongga rahim. Leher rahim dan tanduk (kornu) adalah salah satu bagian rahim yang sempit, bukan tempat ideal untuk pertumbuhan bayi.
  • Kehamilan indung telur (ovarium). Organ pemroduksi sel telur (ovum) ini kecil, jumlahnya ada 2 di ujung tuba kanan dan kiri, bukan tempat pertumbuhan bayi.
  • Kehamilan jaringan ikat rahim (intra ligamenter). Gimana jika bayi tumbuh di jaringan yang alot, nggak ideal kan ?
  • Kehamilan rongga perut (abdomen). Maksudnya bukan lambung lho, halah koq sulit sih meng-indonesiakan. Begini deh, rongga perut (abdomen) itu adalah rongga di bagian tengah tubuh yang berisi: liver (hati), lambung dan rangkaian ususnya, limpa, sepasang ginjal, lalu turun ke bawah berisi organ reproduksi.
  • Nah kehamilan di luar kandungan bisa nyasar juga ke rongga perut sekitar wilayah rahim namun persentasinya amat kecil.
  • Kehamilan kombinasi. Maksudnya ada dua kehamilan, yang satu kehamilan di luar kandungan, satunya lagi kehamilan dalam rahim secara bersamaan. Tentu presentasenya juga amat kecil.

FAKTOR PENYEBAB
Kehamilan di luar kandungan dapat terjadi karena gangguan transport hasil pembuahan dari tuba ke rongga rahim. Dapat pula sebagai akibat kelainan hasil pembuahan itu sendiri yang memang memiliki potensi kehamilan di luar kandungan.

catatan:
Pembuahan, yakni bertemunya benih pria (spermatozoon) dengan sel telur (ovum) terjadi di tuba. Setelah itu hasil pembuahan (konsepsi) berjalan menuju rongga rahim. nah di rongga rahim inilah tempat tumbuh dan berkembang si jabang bayi.

Oya, sudah tahu bedanya spermatozoon dengan sperma ?
Oke, secara garis besar keduanya dibedakan sebagai berikut:
Spermatozoon (jamak: spermatozoa) adalah benih lelaki yang sudah siap membuahi sel telur (ovum). Itu lho, yang bentuknya seperti kecebong berenang di air.
Sperma (sperm) adalah cairan yang berisi spermatozoa dan komponen lainnya.
Halo pemilik spermatozoa, dah tahu bedanya kan ?

inga, inga, inga jangan jadi korban pariwara. Pernah dengar obat-obat atau ramuan atau apapun yang ditawarkan untuk menjadikan sperma cair supaya kental ?
Jangan salah, sperma yang berkualitas bagus bukan yang kental, apalagi yang seperti odol. Bukan, sekali lagi bukaaannnnn.
Yang bagus tentu yang agak cair dengan kekentalan (viskositas) tertentu. Coba kita pikir, bila berenang di lumpur dengan di air enak mana hayo.
Nah bila sperma terlalu kental apa yang terjadi ? Tak ayal, spermatozoa banyak yang nggak kuat berpacu, mobilitasnya rendah, ekornya saling belit, kepalanya hanya tolah-toleh, diantaranya ada yang klenger, ya kan, ya kan, yayaya.
Soal kekentalan (viskositas) dan zat kimiawi apa saja yang terkandung di dalamnya, silahkan tanya sama Bu Lita yang ahli kimia dan Pak Guru kimia kita. Setuju !

Eh hampir lupa, sekali moncrot (maaf, ngga nemu bahasa yang sopan) muncrat (kata Kang Kombor lebih halus, maturnuwun Kang), volume sperma beberapa ml dengan jumlah benih jutaan, terus mereka balapan mencari ovum di tuba. Kalo ngga ketemu ya sudah, ngga ada kehamilan.
Maaf pembaca, ini mesum apa enggak ya. Di niatkan tholabul ilmi aja deh.
Kalo nanya yang beginian silahkan hubungi dr. Boyke.

Berdasarkan penyebabnya, kehamilan di luar kandungan (kehamilan ektopik) dibagi 3, antara lain:

  1. Gangguan transport hasil pembuahan. Gangguan ini dapat disebabkan oleh: radang panggul, alat kontrasepsi dalam rahim, penyempitan tuba, dan lain-lain.
  2. Kelainan hormonal
  3. Penyebab lain, yang masih diperdebatkan, misalnya: endometriosis(penyimpangan pembentuk jaringan rahim, gitu aja ya), cacat bawaan, kualitas sperma dan lain-lain.

GEJALA
Tanda-tanda kehamilan di luar kandungan beragam. Untuk mudahnya, ada dua jenis:

  1. Kehamilan di luar kandungan belum terganggu. Pada fase ini gejalanya sama dengan kehamilan normal, terlambat haid, mual., muntah dan lain-lain.Tanda khas yang sering adalah: terlambat haid, perdarahan dan nyeri perut bagian bawah.
  2. Kehamilan di luar kandungan terganggu (kehamilan ektopik terganggu). ada fase ini, selain tanda di atas, terdapat gejala nyeri perut bawah yang amat sangat secara mendadak, lalu terjadi syok sebagai akibat pecahnya kehamilan ektopik dan gangguan keseimbangan aliran darah (hemodinamik).

PENGOBATAN
Pertolongan harus segera, yang paling penting adalah membawa ke RS untuk stabilisasi penderita.
Langkah selanjutnya sesuai protokol penatalaksanaan kehamilan ektopik (Kehamilan di luar kandungan) *teknis medis*

Halo teman sejawat ahli kandungan (SpOG), tambahin dong.

PESAN
Untuk kaum pria (termasuk saya):

  • Kontrolkan ibu hamil secara dini dan rutin
  • Temani pasangan saat kontrol, digandeng, seperti manten baru itu lho. Nah gitu dong, genggam lembut tangan si dia.
  • Bla bla bla , hayo para wanita, minta diapakan saat hamil, sebut saja atau tulis daftarnya ya.

Maaf, bahasannya sangat umum, maklum yang nulis dokter umum. Mestinya yang lebih berkompeten menulis ini adalah dokter yang tidak umum, maksud saya ahli kandungan. hehehe.

Semoga bermanfaat

Referensi:
PDT Lab Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan, RSUD dr Soetomo, Surabaya.

Edisi cetak: download di sini

Link terkait:

wikipedia
netdoctor
womens helth

Artikel asli di sini

Larva migrans: cacing mini berlenggang

cacing berlenggok di bawah kulitPara pembaca terhormat, pernahkan menemui seperti gambar?
Mudah-mudahan tidak.
Namun demikian saya ingin berbagi informasi tentang penyakit ini. Siapa tahu ada diantara pembaca yang berminat untuk mengetahuinya.
Namanya sudah tertulis di gambar: Larva migrans
Ada 2 jenis, yakni cutaneous larva migrans (di kulit) dan larva migrans visceralis (di organ tubuh)

Kita hanya akan membahas jenis yang pertama: cutaneous larva migrans, lantaran jenis ini lebih sering ditemui. Nama lain adalah creeping eruption.

Namanya koq sulit sih. Sabar, nanti bisa dipermudah supaya mudah diingat.
Tenang, tenang …

Ketika menemui penyakit ini di daerah pinggiran kota, bayangkan betapa sulitnya menjelaskannya.
Begitu juga saya, saat mengatakan penyebabnya adalah cacing mungil masuk dan berkelana di bawah kulit, kira-kira apa reaksi yang mendengarnya, hayo.
Biasanya cacing kan keluar lewat anus, atau cacing kremi ada di pinggiran silit (dubur). Lha koq tak ada hujan tiada angin ada cacing di bawah kulit.
Kaget, gak percaya, apa lagi ya …
Kali dokternya dikira ngelindur.
Syukurlah, sekarang sudah enak, serba elektronik, serba komputer, sehingga di pinggiran seperti sayapun bisa memanfaatkannya.

Penyebab:
Penyebabnya adalah larva dari cacing tambang Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum, yang berasal dari binatang, terutama anjing dan kucing. Penyebab lain diantaranya: gnatostoma, Uncinaria stenocephala, Butnostomum phlebotomum (dari sapi), Strongiloides sterconalis, dll. Larva cacing tersebut hidup di tanah, lumpur, pasir dan tempat-tempat kotor. Cacing ini daur hidupnya terutama melalui anjing, kucing dan dilaporkan bisa melalui herbivora.
Cacingnya tidak kelihatan saking kecilnya (ukurannya mikro), kecuali menggunakan mikroskop.

Sedangkan viceral larva migrans atau Larva migrans viseralis (menyerang bola mata, dan beberapa organ dalam lainnya) disebabkan oleh: larva cacing Toxocara (tidak dibahas dalam tulisan ini)

Penularan:

  • Kontak dengan larva cacing di tempat-tempat kotor (pasir, tanah, lumpur dll)
  • Tertelan telur cacing (melalui tangan secara tidak sengaja)

Siapa yang bisa terjangkit “goyangan cacing mini” Larva migrans ?
Pada dasarnya siapapun bisa terjangkit bila tertular, melalui kontak maupun tertelan. Tetapi yang paling sering dan memiliki resiko paling besar adalah: anak usia 1-7 tahun.
Mengapa ?
Karena anak pada usia tersebut senang-senangnya main di pasir dan ndeprok (duduk) di tanah atau rerumputan.

Di tempat kami, kasusnya rata-rata 1-2 kasus per bulan (di tempat praktek). Usia penderita beragam, mulai anak hingga dewasa.
Pada anak umumnya memiliki riwayat senang main atau ndeprok di tanah, pasir, rerumputan.
Sedangkan pada usia remaja, biasanya sebelumnya habis latihan silat, guling-guling di rumput (mungkin latihan jurus naga), atau habis bal-balan di lapangan kotor.
Dan pada usia dewasa, pada umumnya terjangkit setelah kerja bakti mbersihin parit, bersih-bersih halaman, pekerja pengangkut pasir dll.

Saya memakai isitilah cacing kulit supaya mudah diingat. Istilah ini saya akui salah, tetapi jangan khawatir, nama Larva migrans tetap diperkenalkan, lalu saya mudahkan dengan nama “cacing kulit“.
Ternyata warga memang lebih mudah mengingat. Terbukti penderita yang terjangkit larva migrans mengatakan bahwa diberi tahu tetangganya yang pernah berobat dan diberi tahu bahwa namanya “cacing kulit”, lalu disuruh berobat ke praktek karena akan ditunjukkan gambarnya di komputer kecil (maksudnya PDA). *halah PDA lagi*
Nah, enak tho ….

Perjalanan penyakit ( larva migrans cutaneous).
Pada manusia, masa tunasnya mencapai beberapa hari dan penyakit ini dapat berlangsung beberapa minggu hingga beberapa bulan bila tidak diobati.

Awalnya hanya berupa bintik merah gatal (mbentol), lalu melonjong, memanjang, berkelak-kelok seperti spiral.
Gatal pada malam hari, lantaran saat itu si larva cacing jalan-jalan berlenggak-lenggok menyusuri kulit rata-rata 2mm-3mm per hari.
Jadi jika alur lenggak-lenggoknya sekitar 15 cm, berarti kira-kira sudah berlangsung sekitar 5 hari. Adakalanya orang tua ngotot baru 2 hari, maklum saja mungkin tahunya memang baru 2 hari karena si ibu bekerja dan anaknya dititipkan. (di daerah kami banyak wanita bekerja di pabrik plywood, namun sekarang sudah kerkurang seiring bangkrutnya beberapa pabrik plywood)

” Pak, niki anak kulo kinging cacing kulit. Tanggi-tanggi nyanjangi ken berobat ngriki “. (pak, ini anak saya kena cacing kulit. Tetangga ngasih tahu dan nyuruh berobat ke sini)
Ehm, ya sudah tinggal nyocokkan, wong ibu si pasien udah ngerti.Cacing tamasya di perut

Berdasarkan letaknya, penyakit ini paling banyak mengenai kaki (39%), pantat (18%) dan perut (16%).
Jining Wang, MD, February 28, 2006
.

Pengobatan.
Sebelum tahun 1960-an, pengobatan cutaneous larva migrans menggunakan Chlorethyl, obat anastesi semprot dingin (biasa juga dipakai di persepakbolaan).

Prior to the 1960s, topical modalities such as ethyl chloride spray, liquid nitrogen, phenol, carbon dioxide snow, piperazine citrate, electrocautery, and radiation therapy were used unsuccessfully because the larvae might be missed and/or not be killed. Lydia A Juzych, MD, April 10, 2006)

Ternyata obat semprot tersebut hanya menghambat, tidak membunuh cacing.
Perlu diketahui, larva cacing terhambat pada suhu di bawah 10 derajat cecius, tetapi tidak mati, dan baru bisa mati pada suhu minus 15 derajat celcius. Itulah mengapa disemprot Chlorethyl tak kunjung sembuh.
Yah, pindah berobat dong.

Obat yang dianjurkan antara lain:

Obat cacing: Obat pilihan adalah: thiabendazole, ivermectin dan albendazole, sedangkan obat lainnya Mebendazole.

Thiabendazole (apa sudah ada di Indonesia ?)
Dosis: 25-50 mg/kg berat badan/hari, diberikan 2 kali sehari selama 2-5 hari. Tidak diperkenankan melebihi 3 gram perhari.
Dapat juga diberikan secara topikal (obat luar) 10-15% dalam larutan.

Albendazole. ( pilih yang ini )
Dosis dewasa dan anak di atas 2 tahun: 400 mg perhari, dosis tunggal, selama 3 hari atau 200 mg dua kali sehari selama 5 hari.
Dosis anak kurang dari 2 tahun: 200 mg perhari selama 3 hari.
Atau 10-15 mg per kg berat badan, 4 kali perhari selama 3-5 hari.Jining Wang, MD, February 28, 2006

Mebendazole
Dosis dewasa dan anak di atas 2 tahun: 100-200 mg dua kali sehari, selama 4 hari .
Anak kurang dari 2 tahun: tidak dianjurkan

Anti alergi, untuk mengurangi alergi lokal, misalnya menggunakan hidrokortison cream atau sejenisnya.

Antibiotika, diberikan bila ada infeksi sekunder (bernanah)

Selama ini, untuk pasien di praktek, hasil terbaik adalah Albendazole.
Ada review lain dari para sejawat ?

Pencegahan.
Sedapat mungkin, hindari anak-anak ndeprok (duduk) di pasir, tanah, rerumputan.
Sulit lho, karena area tersebut adalah tempat favorit anak untuk bermain dengan teman-temannya.
Menurut saya dilematis, di satu sisi anak perlu dilatih mengenal sekitarnya, berkreasi main pasir bikin macam-macam bentuk, di sisi lain beresiko terjangkit cutaneous larva migrans. Begitu juga berlarian di rerumputan, bagi anak mengasyikkan. *saya juga*
Bila si anak sulit menghindari tempat tersebut, langkah terbaik adalah mencuci tangan-kaki dengan sabun atau sekalian dimandiin.

Bagaimana bila mendapati anggota keluarga atau tetangga terjangkit penyakit tersebut?
Dengan berat hati, mau tidak mau dibawa ke dokter.
Pertama dicocokkan benar tidaknya, kedua menyangkut pilihan dan dosis obat.
Kecuali bila difoto lalu upload, bisa didiskusikan secara online. *informatika kedokteran*
(saran dari teman saya, sejawat Dani Iswara)

Menurut saya *tapi jangan omong-omong ya* sebenarnya jika saran Mas Dani itu bisa terwujud, penyakit beginian dapat diobati sendiri, tentunya setelah diskusi online. Maksudnya biar mudah.

Semoga bermanfaat.

Artikel asli di sini

Update: 12 Maret 2008 * thanks mas Fajar :) *